Nasib Sang Bunga

(Episode: surat dari sahabat pena)

Dear Bunga sahabatku...

Telah kudengar segala perihal tentang kisahmu, aku tau saat ini rasa sakit itu jelas masih terasa, tapi melihatmu lebih tegar, lebih kuat dan lebih maju sungguh aku ikut bahagia sahabatku, walau mungkin itu caramu balas dendam dengan manis atas kegagalan perjalanan rumah tanggamu sebelumnya. Aku sangat senang melihat kemampuanmu mengemas luka menjadi sebuah cindera mata dari kisah perjalanan hidupmu.

Engkau yang kukenal adalah perempuan yang hanya bisa jatuh cinta sekali dan setengah mati, lalu tak bisa lagi sebabnya terlanjur dikhianati.

Membuka hati untuk orang baru setelah perpisahan yang menyakitkan bukanlah perkara gampang, bukan hanya waktu yang diperlukan tapi niat dan keberanian, demi turun kembali ke arena perjuangan cinta yang baru.

Kamu mesti berani sahabatku...turunkan bentengmu, bukalah hatimu, percayalah orang baru akan tiba, dia kelak yang akan menghapus lukamu, namun jika hatimu engkau kunci dan ruangannyapun telah ludes, ambyar, diobrak abrik cinta sebelumnya yang tak akan kembali lagi, jika demikian adanya bagaimana orang baru akan bisa mengisi hatimu?

Teruslah memperbaiki diri, kejar mimpi mimpimu, penuhi segala impian dan pencapaian pribadi, tumbuhlah menjadi sebaik baik individu, jodohmu adalah cerminanmu, tak perlu engkau repot mencari, cukup kamu ciptakan pada dirimu sendiri.

Lewat kisahmu aku sahabat penamu hanya ingin mengakhiri surat ini dengan mengatakan bahwa inilah cara Illahi yang sedang menuntunmu menjadi sosok pribadi muslimah yang memiliki hati.

Salam perempuan

Gambar dari my purohits.com